Kamis, 13 April 2017

Profile Pengajar Dulaimi Djalili

Dulaimi Djalili merupakan seorang dosen tetap di Stisipol CANDRADIMUKA ia telah mengabdikan dirinya d stisipol dari tahun 1997 sampai dengan 2015 dan masih aktif bekerja. Dulaimi atau yang akrab disapa  Delmi oleh Keluarganya ini lahir di Palembang dari pasangan Bapak Abdurahman dan ibu Suwarni pada tanggal 26 desember 1955. Ia juga merupakan anak ke lima dari sebelas bersaudara.
Pria ini dahulu merupakan salah satu siwa tamatan dari pondok pesantren Modern Darusalam GONTOR di Ponorogo ia mondok dari kelas satu sampai dengan kelas enam atau sekarang dikenal denganistilah smp sampai dengan sma, delmi Muda sewaktu SMA ia menjadi salah satu anggota aktiv di oragnisasi P.I (Pelajar Indonesia)  pada tahun 1971 ia dipercaya  menjadi Seketaris Umum di Oranisasi yang di ikutinnya tersebut, setahun kemudian ia diberi mandat yang lebih besar yakni dengan menjadi ketua umum pada organisasi  tersebut, itu membuatnya terkenal dengan jabatan yang di sandangnya tersebut, dan dirinyapun dipercaya menjadi ketua umum 2 priode yakni dari tahun 1972 sampai dengan 1974 sampai ia hampir tamat SMA di Pondok Pensantren Modern Darusalam  Gontor, di ponorogo jawatimur.
Setelah ia tamat dari pondok pesantrantren moderen darusalam GONTOR,beliau melajutkan kuliahnya di UIN Said Ampel di Surabaya selama satu tahun ,setelah itu ia pindah ke jakarta karna suatu urusan dan akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan perkuliahannya di UIN Said Hidayatullah pada tahun 1977,tak lama ia tamat dari situ ia di ajak bekerja di PT.Tirta Mandala yang merupakan salah satu perusahaan dari konglomerat zaman Orde Baru yakni Ibnu Sutowo. Lama ia bekerja pada perusahaan itu dari tahun 1978 sampai dengan 1979 dan di sanalah juga ia bertemu dengan AZIZAH seorang blasteran padang malaysia yang juga merupakan istri dari beliau.
Pada tahun 1981 ia menyelesaikan Sarjana Lengkapnya atau yang sekarang sering disebut dengan Strata Satu dengan gelar Drs(di awal namanya).setelah itu ia pulang ke palembang dan ia kepalembang untuk membantu yayasan yang didirikan oleh kakak pertamanya ,akan tetapi jurusan yang ia miliki tidak selinear atau tidak sejalan dengan apa yang akan diajarkan kepada mahasiswa yang berada di yayasan kakak sulungnya itu.
Lalu pria yang menyukai Rhoma Irama inipun memutuskan untuk mengulang kembali kuliahnya dengan gelar S.Ip agar ia dapat mengajar di yayasan kakaknya itu, ia mengambil S1 Jurusan ilmu Politik dan S.2 Jurusan Ilmu Administrasi dengan gelar .Msi, di stisipol CANDRADIMUKA ,dan lelaki satu ini tidak mempermaslahkan orang mau memanggil dirinya dengan gelar yang mana selama itu sesuai dengan situasi dan kondisi yang di perlukan ia tidak keberatan.
Bpk.Drs.Dulaimi Djalili S.Ip,Msi . merupakan dosen pendidikan agama dikelas saya kelas reguler pagi jurusan ilmu komunikasi, selain mengajar dijurusan saya beliau juga mengajar di jurusan lain dengn mata kuliah yang berbeda yakni jurusan ilmu Politik dan Ilmu Administrasi yangada di kampus saya. mata kuliah yang di ajarkannya ada banyak pada ilmu administrasi yaitutiga mata kuliah yang ia ajarkan antaralain : pendidikan agama pada semester 2, AdministrasiPembangunan pada semster 3, dan etika Administrasi pada semseter  7.
Selain itu beliau juga lebih banyak mengajar pada jurusan ilmu Politik yakni ada empat mata kuliah yang diajarakannya antara lain:  dasar dasar logika pada semester 1, kekuatan Politik Indonesia pada semster 3, pemikiran Politik Islam pada semester  5 dan yang terakhir  Politik Negara berkembang pada semester 7 .
Dosen saya ini sangat menyukai  lagu – lagu dari Rhoma Irama hampir 95% dari album yang keluarkan oleh Rhoma Irama ia menyukainnya tetapi ada satu lagu yang sangat ia sukai diantara lagu- lagu tersebut yakni lagu “CUMA KAMU” karna ia menganggap pada lirik lagu itu mengandung arti yang mendalam dan kesannya itu merupakan ungkapan rasa cinta kita kepada orang yang kita cintai.
Dan juga ia pernah terharu saat mendengar salah satu lagu dari Rhoma Irama dengan judul IBU beliau tersentak saat mendengar bait demi bait dari lagu tersebut , dan beliau juga menyebutkan lirik yang membuat ia tercengang antaralain “bila Kau sayang pada kekasihmu lebihsayanglah pada Ibumu” itu membuktikan bahwa tidak ada yang bisa menggantikan kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu untuk anaknya.
Beliau juga mengatakan bahwa menurutnya tidak ada satupun penyanyi yang seperti sosok Rhoma Irama yang bernyanyi dan mengeluarkan album bukan hanya bertujuan untuk menghibur akan tetapi untuk berdakwah, memberi nasihat, dan saling mengingatkan kepada sesama untuk kebaikan umat manusia.
Pria ini sangat suka olahraga pada masa mudanya hampir 1/3 olahraga ia kuasai seperti tenis lapangan, tenis meja, badminton,futsal dan bliard. Ini dibuktikan ia pernah menjuarai lomba Bliard pada tahun 1996, dan waktu itu setiap pulang kerja ia menyempatkan  diri untuk bermain bliard dengan temannya karna menurutnya bermain bliard membuat pikirannya menjadi fresh .
Ada sebuah kaliamat yang keluar dari beliau yang membuat saya terkesan pada saat saya mewawancari beliau ia mengatakan bahwasanya “Kesederhanaan adalah cerminan Kebahgian”. Dirinya menganggap untuk apa kita menjadi orang lain tampil dengan serba kecukupan akan tetapi itu dari hasil berhutang lebih baik tidak punya dari pada harus berhutang dan ia sangat tidak menyukai hutang  karna menurutnya dengan adanya hutang maka bertambahlah beban dipundak.

Kata kata ini yang membuat saya terkesan bahwa saya bisa di katakan kasih remaja Labil yang ingin selalu tampil bagus didepan teman teman saya maupun orang lain, dari wawancara saya dengan beliau saya dapat pembelajaran yakni lebih baik tampil APA ADANYA dari pada ADA APANYA.

About