Dulaimi Djalili merupakan seorang dosen
tetap di Stisipol CANDRADIMUKA ia telah mengabdikan dirinya d stisipol dari
tahun 1997 sampai dengan 2015 dan masih aktif bekerja. Dulaimi atau yang akrab
disapa Delmi oleh Keluarganya ini lahir
di Palembang dari pasangan Bapak Abdurahman dan ibu Suwarni pada tanggal 26
desember 1955. Ia juga merupakan anak ke lima dari sebelas bersaudara.
Pria ini dahulu merupakan salah satu siwa
tamatan dari pondok pesantren Modern Darusalam GONTOR di Ponorogo ia mondok
dari kelas satu sampai dengan kelas enam atau sekarang dikenal denganistilah
smp sampai dengan sma, delmi Muda sewaktu SMA ia menjadi salah satu anggota
aktiv di oragnisasi P.I (Pelajar Indonesia)
pada tahun 1971 ia dipercaya
menjadi Seketaris Umum di Oranisasi yang di ikutinnya tersebut, setahun
kemudian ia diberi mandat yang lebih besar yakni dengan menjadi ketua umum pada
organisasi tersebut, itu membuatnya
terkenal dengan jabatan yang di sandangnya tersebut, dan dirinyapun dipercaya
menjadi ketua umum 2 priode yakni dari tahun 1972 sampai dengan 1974 sampai ia
hampir tamat SMA di Pondok Pensantren Modern Darusalam Gontor, di ponorogo jawatimur.
Setelah ia tamat dari pondok pesantrantren
moderen darusalam GONTOR,beliau melajutkan kuliahnya di UIN Said Ampel di
Surabaya selama satu tahun ,setelah itu ia pindah ke jakarta karna suatu urusan
dan akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan perkuliahannya di UIN Said
Hidayatullah pada tahun 1977,tak lama ia tamat dari situ ia di ajak bekerja di
PT.Tirta Mandala yang merupakan salah satu perusahaan dari konglomerat zaman
Orde Baru yakni Ibnu Sutowo. Lama ia bekerja pada perusahaan itu dari tahun
1978 sampai dengan 1979 dan di sanalah juga ia bertemu dengan AZIZAH seorang
blasteran padang malaysia yang juga merupakan istri dari beliau.
Pada tahun 1981 ia menyelesaikan Sarjana
Lengkapnya atau yang sekarang sering disebut dengan Strata Satu dengan gelar
Drs(di awal namanya).setelah itu ia pulang ke palembang dan ia kepalembang
untuk membantu yayasan yang didirikan oleh kakak pertamanya ,akan tetapi
jurusan yang ia miliki tidak selinear atau tidak sejalan dengan apa yang akan
diajarkan kepada mahasiswa yang berada di yayasan kakak sulungnya itu.
Lalu pria yang menyukai Rhoma Irama inipun
memutuskan untuk mengulang kembali kuliahnya dengan gelar S.Ip agar ia dapat
mengajar di yayasan kakaknya itu, ia mengambil S1 Jurusan ilmu Politik dan S.2
Jurusan Ilmu Administrasi dengan gelar .Msi, di stisipol CANDRADIMUKA ,dan
lelaki satu ini tidak mempermaslahkan orang mau memanggil dirinya dengan gelar
yang mana selama itu sesuai dengan situasi dan kondisi yang di perlukan ia
tidak keberatan.
Bpk.Drs.Dulaimi Djalili S.Ip,Msi .
merupakan dosen pendidikan agama dikelas saya kelas reguler pagi jurusan ilmu
komunikasi, selain mengajar dijurusan saya beliau juga mengajar di jurusan lain
dengn mata kuliah yang berbeda yakni jurusan ilmu Politik dan Ilmu Administrasi
yangada di kampus saya. mata kuliah yang di ajarkannya ada banyak pada ilmu
administrasi yaitutiga mata kuliah yang ia ajarkan antaralain : pendidikan
agama pada semester 2, AdministrasiPembangunan pada semster 3, dan etika
Administrasi pada semseter 7.
Selain itu beliau juga lebih banyak
mengajar pada jurusan ilmu Politik yakni ada empat mata kuliah yang
diajarakannya antara lain: dasar dasar
logika pada semester 1, kekuatan Politik Indonesia pada semster 3, pemikiran
Politik Islam pada semester 5 dan yang
terakhir Politik Negara berkembang pada
semester 7 .
Dosen saya ini sangat menyukai lagu – lagu dari Rhoma Irama hampir 95% dari
album yang keluarkan oleh Rhoma Irama ia menyukainnya tetapi ada satu lagu yang
sangat ia sukai diantara lagu- lagu tersebut yakni lagu “CUMA KAMU” karna ia
menganggap pada lirik lagu itu mengandung arti yang mendalam dan kesannya itu
merupakan ungkapan rasa cinta kita kepada orang yang kita cintai.
Dan juga ia pernah terharu saat mendengar
salah satu lagu dari Rhoma Irama dengan judul IBU beliau tersentak saat
mendengar bait demi bait dari lagu tersebut , dan beliau juga menyebutkan lirik
yang membuat ia tercengang antaralain “bila Kau sayang pada kekasihmu lebihsayanglah
pada Ibumu” itu membuktikan bahwa tidak ada yang bisa menggantikan kasih sayang
dan pengorbanan seorang ibu untuk anaknya.
Beliau juga mengatakan bahwa menurutnya
tidak ada satupun penyanyi yang seperti sosok Rhoma Irama yang bernyanyi dan
mengeluarkan album bukan hanya bertujuan untuk menghibur akan tetapi untuk
berdakwah, memberi nasihat, dan saling mengingatkan kepada sesama untuk kebaikan
umat manusia.
Pria ini sangat suka olahraga pada masa
mudanya hampir 1/3 olahraga ia kuasai seperti tenis lapangan, tenis meja,
badminton,futsal dan bliard. Ini dibuktikan ia pernah menjuarai lomba Bliard
pada tahun 1996, dan waktu itu setiap pulang kerja ia menyempatkan diri untuk bermain bliard dengan temannya
karna menurutnya bermain bliard membuat pikirannya menjadi fresh .
Ada sebuah kaliamat yang keluar dari
beliau yang membuat saya terkesan pada saat saya mewawancari beliau ia mengatakan
bahwasanya “Kesederhanaan adalah cerminan Kebahgian”. Dirinya menganggap untuk
apa kita menjadi orang lain tampil dengan serba kecukupan akan tetapi itu dari
hasil berhutang lebih baik tidak punya dari pada harus berhutang dan ia sangat
tidak menyukai hutang karna menurutnya
dengan adanya hutang maka bertambahlah beban dipundak.
Kata kata ini yang membuat saya terkesan
bahwa saya bisa di katakan kasih remaja Labil yang ingin selalu tampil bagus
didepan teman teman saya maupun orang lain, dari wawancara saya dengan beliau
saya dapat pembelajaran yakni lebih baik tampil APA ADANYA dari pada ADA
APANYA.