Dalam
menjalani proses perkuliahan seringkali mahasiswa hanya fokus pada kegiatan
nonakademik. Contohnya seperti kegiatan yang tidak menyangkut kepada mata
kuliah atau diluar potensi kognitif mereka. Sehingga menjadikan nilai Akademik
menjadi kecil atau membuat kegiatan perkuliahan semakin lama. Padahal banyak
sekali yang dijanjikan oleh bidang akademik ini, terutama pada saat
berkecimpung di dunia kerja.
Akademik
adalah seluruh lembaga pendidikan yang bersifat akademis. Artinya bersifat
ilmiah, bersifat ilmu pengetahuan, bersifat teori tanpa arti praktis yang langsung. Akademik
bersifat formal baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan kejuruan maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam satu cabang sebagian cabang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan atau seni tertentu.
Sedangkan
kegiatann non akademik di sekolah atau perkuliahan biasa disebut dengan
kegiatan ekstrakurikuler. Yakni kegiatan diluar materi perkuliahan.
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa, diluar jam belajar
kurikulum standar. Kegiatan ini ditujukan agar mahasiswa dapat mengembangkan
kepribadian, bakat, dan kemampuannya diberbagai bidang diluar bidang akademik.
Perusahaan
– perusahaan besar seperti BUMN atau perusahaan multinasional menjadikan IPK
atau Indeks Prestasi Kumulatif sebagai indikator utama dalam penilaian
perekrutan karyawannya. Selain IPK
termasuk juga kemampuan public speaking dan attitude seorang calon
karyawan. Berhubungan dengan hal itu
seharusnya mahasiswa lebih berpusat pada Bidang Akademiknya. Sesuai dengan makna dari Bidang Akademik yaitu melaksanakan tri dharma
perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian.
Ibu
Dr. Hj. Umiyati Idris, M.Si selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STISIPOL
CANDRADIMUKA mengatakan bahwa “pentingya perkuliahan adalah untuk meningkatkan
kualitas diri”. Dengan begitu kesempatan berkarir akan semakin terbuka lebar.
Mengingat persaingan kedepan akan lebih berat dan ketat. Sebaiknya mahasiswa
mempersiapkan diri dan berfokus pada penilaian kognitif mata kuliah yang sedang
dijalani. Kognitif sendiri memiliki arti kemampuan memecahkan masalah yang
menuntut mahasiswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan,
metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
Menurut
Ibu Umiyati “Pemilihan jurusan menjadi kunci utama dalam Bidang Akademik,
sebaiknya pilihlah jurusan yang memang sesuai dengan minat dan bakat”. Agar tidak
terjadi penyesalan dalam pertengahan perkuliahan. Banyaknya mahasiswa yang
kemudian berhenti atau pindah jurusan menunjukkan masih banyaknya mahasiswa
yang salah memilih jurusan. Ditambah lagi harus lebih selektif dalam memilih
Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi dan Universitas yang akan dituju. Dilihat dari
jurusan yang ada dalam institusi tersebut, akreditasi, alumni dan kegiatan –
kegiatan yang ada dalamnya. Dari situlah mencerminkan keseluruhan dari kualitas
dosen, alumni/tamatan dan akreditas jurusannya.
Dalam
memilih jurusan mahasiswa harus mengetahui arah karir yang akan diperoleh jika
telah menyelesaikan perkuliahan. Karir yang akan dituju harus berhubungan
dengan jurusan yang dipilih. Sehingga ada perubahan ketika sebelum memasuki
perkuliahan dan setelah wisudanya nanti. Contohnya jika memilih Jurusan
Komunikasi mahasiswa bisa meniti karir sebagai News Anchor, Jurnalis, Wartawan,
Presenter, Reporter dan lain – lain. Semakin besar peluang dalam memilih karir
akan semakin besar pula kesempatan yang didapat.
Beberapa
mahasiswa STISIPOL CANDRADIMUKA banyak sekali yang bekerja sambil kuliah. “Bagi
mahasiswa yang sambil bekerja harus konsekuensi dengan pilihan dan harus bisa
mengatur waktu dengan baik. Karena dengan aktivitas bekerja yang menyita tenaga
setelah itu kuliah membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak. Mesti diperlukan
tenaga yang ekstra untuk bisa kuliah di sore hingga malam harinya.” Itulah
saran yang diberikan Ibu Umiyati Idris. Ibu Umiyati Idris juga sangat
mengapresiasi mahasiswa yang sambil bekerja namun disamping itu mereka juga
harus memperhatikan Bidang Akademik jangan hanya berfokus pada ijazah atau
titelnya saja.
Agar
bisa memiliki Bidang Akademik yang baik mahasiswa harus memperhatikan dan
mengerti materi – materi ajar yang diberikan oleh Dosen. Melaksanakan tugas –
tugas yang telah diberikan dengan baik dan tepat waktu. Pahamilah setiap mata
kuliah disetiap semester dan tugas yang diberikan. Karena itulah yang menjadi
penilaian bagi Dosen selain dari kehadiran absensi, mid semester dan ujian
akhir semester.
Jika
mahasiswa memiliki keunggulan dibidang non akademis itu merupakan kekeliruan. Hanya
karena minat dan bakat dalam bidang seni dan olahraga. Mahasiswa juga harus
mampu dalam bidang akademik dan menyeimbangkan kemampuan akademik dan non
akademik. “Dalam kegiatan kampus ada intrakurikuler dan esktrakurikuler.
Intrakurikuler yaitu menyangkut kegiatan akademik dan Ekstrakurikuler yaitu
menyangkut kegaitan diluar akademik. Dalam kedua kegiatan tersebut mahasiswa
dituntut untuk menyeimbangkan kegiatan tersebut.” Tutur Ibu Umiyati Idris dalam
kegiatan kampus.
Bagaimana
cara untuk menyeimbangkan keduanya. Seperti segala sesuatu dalam hidup, kita
harus terlebih dahulu membuat daftar prioritas. Jika minat mahasiswa dalam
olahraga sekuat minat di bidang akademik, berarti mahasiswa harus rela
kehilangan menonton TV dan hal-hal lain sehingga memiliki waktu yang cukup
untuk menyelesaikan tugas kuliah. Sementara kegiatan ekstrakurikuler tidak
benar-benar wajib, mereka pasti memainkan peran penting dalam pendidikan,
melengkapi apa yang kita pelajari di perkuliahan. Dari situlah mahasiswa dapat
memprioritaskan kepentingan diri sendiri dan mengarahkan hidup kearah yang
benar, sehingga tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik saja tetapi juga
mengembangkan keterampilan professional melalui ekstrakurikuler dan bertemu
orang baru.
Pada
intinya mahasiswa melakukan pembelajaran terhadap mata kuliah yang dijalani,
kemudian pemahaman dan penyelesaian tugas – tugas yang diberikan oleh dosen.
Sebaiknya mahasiswa juga memiliki prestasi diluar akademik disamping prestasi
akademik. Agar memiliki lingkungan sosial yang luas dan mengembangkan
kreatifitas minat dan bakat lainnya. Keseimbangan antara akademik dan non akademik
menjadikan mahasiswa tersebut siap bersaing diluar nanti setelah wisuda. Karena
akan ada banyak sekali tenaga muda yang juga siap bersaing dalam memperoleh karir
yang diimpikan.
Dalam
persaingan tersebut akan ada ribuan pengangguran yang juga akan memperebutkan
posisi – posisi terbaik dalam perusahaan yang akan dilamar. Maka dari itu jika
tidak dibekali kemampuan akademik yang baik maka akan tergeser oleh mereka yang
memiliki kemampuan akademik yang baik.